TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Pertaruhan Kedudukan {8}



Pertaruhan Kedudukan {8}

0 Chen Liao Xuan hanya bisa diam di balik singgasananya. Dia melihat dengan jelas jika para Kasim benar-benar tidak mengindahkannya sama sekali. Bahkan setiap kali Li Zheng Xi mengatakan sesuatu, setiap kali pula para Kasim itu tampak menertawakan setiap kata yamg keluar dari mulut Lo Zheng Xi. Hingga pada akhirnya, Chen Liao Xuan mengangkat tangan kanannya, membuat Li Zheng Xi melirik Chen Liao Xuan setelah dia menghentikan ucapannya.     
0

"Yang Mulia, apa yang terjadi? Kenapa Yang Mulia menyuruh hamba untuk menghentikan peraturan baru yang telah Yang Mulia tulis ini? Adakah sesuatu yang hamba katakan salah?" tanya Li Zheng Xi bingung. Untuk kemudian, Chen Liao Xuan menebarkan pandangannya, dia lalu melihat para Kasim itu mulai berkasak-kusuk seolah tak suka dengan apa yang telah dilakukan oleh Chen Liao Xuan.     

"Yang Mulia Raja, ada apa ini? Bagaimana bisa apa yang telah dibicarakan oleh Penasihat Li harus Yang Mulia hentikan di tengah-tengah begitu saja?" tanya Kasim Agung Cheng yang agaknya dia berusaha untuk berbasa-basi kepada Chen Liao Xuan.     

"Aku hanya ingin mengatakan jika, di sini aku adalah Raja Iblis. Aku adalah Emo Shao Ye, dan semua apa pun ada di bawah kekuasaan dan kendaliku. Di istana ini tanpa terkecuali. Namun jika ada Kasim bodoh yang terus tertawa dan meremehkanku, dan mungkin enggan untuk mendengarkan peraturan baru yang aku tulis, maka silakan kalian keluar. Namun jangan salahkan aku jika aku memilih Kasimku sendiri dan menghentikan Kasim-Kasim yang tidak berada di pihakku. Tidak peduli jika kalian memiliki kekuasaan atau apa pun itu, tidak peduli jika kalian akan mengambil seluruh pasokan makanan atau pun persenjataan dari istana. Dan satu lagi, siapa pun itu, kalian juga tahu bukan jika tidak ada satu pun dari kalian yang luput dari mautku. Tidak ada yang bisa membunuhku dan aku pasti akan membunuh kalian tanpa terkecuali. Jadi, silakan kalian yang tertawa keluar dari istana ini dan lepaskan pangkat Kasim kalian di sini, sebab kalau tidak, aku tidak segan-segan untuk menjadikan kalian menjadi abu, seperti apa yang telah aku lakukan kepada Pangeran Wu. Dan tentu itu bukanlah sekadar ancaman, tapi sebuah ucapan yang akan menjadi kenyataan. "     

Semua Kasim yang ada di dana tampak menelan ludah mereka dengan susah. Mereka tahu siapa Chen Liao Xuan yang sebenarnya. Iblis yang memiliki tempramen yang sangat buruk, yang ketika dia mengatakan membunuh, dia pasti akan membunuh tanpa ampun tak peduli dengan apa pun itu.     

Sementara itu, Kasim Agung Cheng tampak melarang para Kasim untuk takut dengan Chen Liao Xuan, dia menyuruh mereka untuk menentang secara kompak untuk menentang Chen Liao Xuan. Tapi, apa yang terjadi, para Kasim itu langsung berlutut dengan patuh di depan Chen Liao Xuan kemudian mereka meminta maaf semuanya.     

"Ampunilah kami, Yang Mulia Raja! Ampuni segala kesalahan kami! Kami sama sekali tidak berniat untuk berbuat seperti itu kepada Yang Mulia Raja! Kami sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung Yang Mulia Raja! Maafkan kami! Hukum kami, Yang Mulia Raja!" kata mereka dengan sangat kompak, yang berhasil, mau tidak mau dengan rasa terhina luar biasa Kasim Agung Cheng pun ikut berlutut di depan Chen Liao Xuan.     

Chen Liao Xuan pun melempar sebuah papan yang berisi pengumuman, kemudian papan tersebut diambil oleh seorang Kasim yamg ada di sana.     

"Aku akan memberikan masa percobaan kepada kalian sampai bulan purnama depan, tidak peduli apa pun itu, apa pun yang terjadi atau bahkan, aku tidak peduli dengan otak licik kalian untuk melengserkanku, atau dengan semua prajurit rahasia milik kalian yang sedang mengintaiku, aku jamin, malam ini mereka akan menjadi abu hanya dengan hitungan detik. Dan satu lagi, ada hal yang ingin aku katakan untuk kalian, meski aku bukanlah Raja yang memiliki darah Raja Iblis sebelumnya, akan tetapi aku yakin dan lebih dari mampu menjadikan kerajaan iblis bahkan paling ditakuti di alam semesta ini sampai detik ini, apakah kalian tak merasa takut ketika aku pergi, berapa banyak siluman dan dari bangsa mana pun yang akan datang kesini dan menyerbu kalian. Dan sampai saat itu tiba, kalian sudah tidak punya siapa-siapa. Kalian hanya memiliki senjata tanpa kalian memiliki sosok yang kuat dan bisa menolong kalian. Dan apakah, tubuh Selir Cheng bisa kalian pergunakan untuk tumbal dan harus melayani ribuan prajurit agar kalian terhindar dari perang ini? Hal yang selalu kalian lakukan kepada selirku,"     

Mendengar hal itu, semua Kasim yang ada di sana tampak kaget bukan main. Seperti ditampar dengan sangat nyata pun dengan Li Zheng Xi yang saat ini ada di sampingnya.     

"Yang Mulia--"     

"Dengarkan aku, aku tipikal iblis yang pendendam. Terlebih jika sosok yang aku sayangi dan kuanggap sebagai sosok yang hanya menjadi milikku hanya aku yang bisa menyentuhnya, akan tetapi puluhan orang telah menyentuhnya dengan sengaja, maka aku tidak akan pernah lagi percaya kepada mereka. Bagaimanapun mereka berusaha untuk meyakinkanku, karena menurutku, jika memang benar mereka setia kepadaku, maka mereka tidak akan pernah menyentuh sesuatu yang menjadi kesayanganku,"     

Semua yang ada di sana pun menunduk, sementara Cheng Wan Nian yang tak sengaja mendengar itu langsung terdiam, air matanya meleleh begitu saja di pipi. Dengan menyebut dirinya adalah kesayangan dari Chen Liao Xuan adalah sesuatu yang begitu hangat seolah dia adalah sosok yang sangat berharga untuk Chen Liao Xuan. Cheng Wan Nian tidak pernah berpikir untuk itu sama sekali. Hingga saat Chen Liao Xuan memutuskan untuk berdiri, kemudian dia memandang Cheng Wan Nian yang telah memandangnya. Mata Chen Liao Xuan memerah, dia mengibaskan jubahnya kemudian dia berjalan dengan angkuh. Memandang Cheng Wan Nian dengan mimik wajah kesalnya. Namun sebelum dia pergi dari sana, Cheng Wan Nian tampak menahan tangan Chen Liao Xuan, dia memandang suaminya dengan mata nanarnya.     

"Yang Mulia, bisakah kita bicara sebentar?" kata Cheng Wan Nian.     

Rahang Chen Liao Xuan mengeras kemudian dia menepis tangan dari Cheng Wan Nian.     

"Aku lelah, Selir Cheng. Jika kau ingin bicara, kau bisa bicara dengan para Kasim yang ada di dalam sana," kata Chen Liao Xuan.     

Chen Liao Xuan langsung pergi, saat Li Zheng Xi hendak melangkah, Cheng Wan Nian pun menahannya.     

"Aku istrinya, aku yang akan mengejar suamiku ke mana pun dia pergi," kata Cheng Wan Nian dengan tegas, kemudian dia langsung menyincing ujung pakaiannya, dan berlari mengejar suaminya. Ya, dia harus meluruskan ini, dia tidak mau kalau sampai Chen Liao Xuan selalu marah kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.